Review Mindlab Obat Jenius Untuk Otak
Mungkin kalian sedang bingung kenapa ada orang yang punya IQ sangat tinggi. Mungkinkah mereka punya itu sejak lahir atau bahkan berusaha mencapainya.
Simak cerita salah satu pelanggannya di bawah ini,
Cekidot!
Terus berusaha menjadi lebih baik dan berdoa kepada Tuhan.
Baca juga: Di sini
Enam bulan yang lalu, saya adalah mahasiswa Indonesia paling sederhana. Saya menghabiskan waktu di kampus, asrama dan bekerja paruh waktu di berbagai pekerjaan. Saya kekurangan uang dan selalu memimpikan hidup yang lebih baik.
Setelah lulus, saya berencana untuk bekerja di pabrik elektronik. Berdiri dan mengangkat peralatan rumah tangga sepanjang hari. Sejujurnya, itu bukan profesi yang saya inginkan. Saya melakukannya karena saya harus mendapatkan uang. Sedangkan, saya tidak punya cukup ilmu untuk profesi yang lebih baik dan bergengsi.
Pilihan lain adalah kembali ke kampung halaman dan bekerja di sawah bersama orang tua. Menurut saya, pilihan ini lebih buruk, dan hanya membayangkannya saja membuat saya takut. Saya tidak mau melakukan keduanya, oleh karena itu saya dengan tegas memutuskan untuk memperbaiki keadaan saya selagi saya masih menjadi mahasiswa.
Saya selalu bermimpi bekerja di bidang IT di luar negeri dan menjalani kehidupan yang layak di sana. Jadi, sejalan dengan jurusan saya, saya mengambil kursus pemrograman.
Sayangnya, saya mudah lelah. Saya tidak bisa menanggung beban berat. Bayangkan, saya harus kuliah, kursus dan bekerja di waktu yang sama. Otak saya hampir meledak. Saya tidak punya waktu untuk istirahat karena terlalu banyak bekerja dan belajar. Ini membuat saya sakit dan produktivitas menurun. Nilai kuliah saya turun drastis dan ilmu pemrograman yang baru saya pelajari hilang. Saya merasa putus asa. Saya dihadapkan dengan putusan sulit: terus hidup dalam ritme yang menyakitkan ini atau melepaskan impian untuk mendapatkan pekerjaan lebih baik dari sekedar karyawan di pabrik elektronik.
Enam bulan yang lalu, saya adalah mahasiswa Indonesia paling sederhana. Saya menghabiskan waktu di kampus, asrama dan bekerja paruh waktu di berbagai pekerjaan. Saya kekurangan uang dan selalu memimpikan hidup yang lebih baik.
Setelah lulus, saya berencana untuk bekerja di pabrik elektronik. Berdiri dan mengangkat peralatan rumah tangga sepanjang hari. Sejujurnya, itu bukan profesi yang saya inginkan. Saya melakukannya karena saya harus mendapatkan uang. Sedangkan, saya tidak punya cukup ilmu untuk profesi yang lebih baik dan bergengsi.
Pilihan lain adalah kembali ke kampung halaman dan bekerja di sawah bersama orang tua. Menurut saya, pilihan ini lebih buruk, dan hanya membayangkannya saja membuat saya takut. Saya tidak mau melakukan keduanya, oleh karena itu saya dengan tegas memutuskan untuk memperbaiki keadaan saya selagi saya masih menjadi mahasiswa.
Saya selalu bermimpi bekerja di bidang IT di luar negeri dan menjalani kehidupan yang layak di sana. Jadi, sejalan dengan jurusan saya, saya mengambil kursus pemrograman.
Sayangnya, saya mudah lelah. Saya tidak bisa menanggung beban berat. Bayangkan, saya harus kuliah, kursus dan bekerja di waktu yang sama. Otak saya hampir meledak. Saya tidak punya waktu untuk istirahat karena terlalu banyak bekerja dan belajar. Ini membuat saya sakit dan produktivitas menurun. Nilai kuliah saya turun drastis dan ilmu pemrograman yang baru saya pelajari hilang. Saya merasa putus asa. Saya dihadapkan dengan putusan sulit: terus hidup dalam ritme yang menyakitkan ini atau melepaskan impian untuk mendapatkan pekerjaan lebih baik dari sekedar karyawan di pabrik elektronik.
ahkmadfauzi.blogspot.com
Saya merasa sangat tertekan. Suatu hari, ketika saya pergi jalan-jalan untuk menenangkan pikiran, saya secara tidak sengaja bertemu teman yang sudah lama tidak saya temui dan hubungi. Dia adalah Toni Prasetyo, teman dari kampung halaman. Dulu kami belajar di sekolah yang sama. Sepanjang jalan kami mengobrol tentang segala hal. Kami pergi ke bar dan minum bersama sambil bercerita dan mengingat kembali kenangan-kenangan lama. Saya mengamati sesuatu yang berbeda dari Toni. Dia sekarang memiliki gaya pakaian dan rambut yang modis, telepon yang mahal, dan rasa percaya diri. Dia bahkan dengan santai membayar semua makanan.
Sebenarnya dia juga berasal dari keluarga yang sederhana dan kurang mampu seperti saya. Dia beberapa tahun lebih muda dari saya dan tidak terlalu pintar. Sekarang dia terlihat berbeda, bukan seperti mahasiswa biasa, melainkan seperti pengusaha sukses. Dia bercerita tentang bisnis suksesnya, mobilnya, dan wanita yang dia kencani.
Saya merasa sangat tertekan. Suatu hari, ketika saya pergi jalan-jalan untuk menenangkan pikiran, saya secara tidak sengaja bertemu teman yang sudah lama tidak saya temui dan hubungi. Dia adalah Toni Prasetyo, teman dari kampung halaman. Dulu kami belajar di sekolah yang sama. Sepanjang jalan kami mengobrol tentang segala hal. Kami pergi ke bar dan minum bersama sambil bercerita dan mengingat kembali kenangan-kenangan lama. Saya mengamati sesuatu yang berbeda dari Toni. Dia sekarang memiliki gaya pakaian dan rambut yang modis, telepon yang mahal, dan rasa percaya diri. Dia bahkan dengan santai membayar semua makanan.
Sebenarnya dia juga berasal dari keluarga yang sederhana dan kurang mampu seperti saya. Dia beberapa tahun lebih muda dari saya dan tidak terlalu pintar. Sekarang dia terlihat berbeda, bukan seperti mahasiswa biasa, melainkan seperti pengusaha sukses. Dia bercerita tentang bisnis suksesnya, mobilnya, dan wanita yang dia kencani.
ahkmadfauzi.blogspot.com
Saya terkejut dan iri melihatnya. Tentu saja, saya berusaha mencari tahu rahasia suksesnya, tetapi dia dengan tegas menolak untuk memberi tahu itu dan hanya tertawa. Saya merasa jengkel. Ketika saya berjuang sangat keras untuk bertahan hidup, teman saya sudah menikmati hidup mewahnya dan tidak mau berbagi rahasia suksesnya.
Saya memutuskan untuk melakukan sebuah trik. Mungkin saya tidak secerdas dan sesukses teman saya, tetapi saya tahu cara minum dan sudah lama tidak minum, sedangkan teman saya sama sekali tidak jago dalam itu. Jadi, saya akan membuatnya sangat mabuk dengan alkohol yang sangat kuat. ahkmadfauzi.blogspot.com
Saya terkejut dan iri melihatnya. Tentu saja, saya berusaha mencari tahu rahasia suksesnya, tetapi dia dengan tegas menolak untuk memberi tahu itu dan hanya tertawa. Saya merasa jengkel. Ketika saya berjuang sangat keras untuk bertahan hidup, teman saya sudah menikmati hidup mewahnya dan tidak mau berbagi rahasia suksesnya.
Saya memutuskan untuk melakukan sebuah trik. Mungkin saya tidak secerdas dan sesukses teman saya, tetapi saya tahu cara minum dan sudah lama tidak minum, sedangkan teman saya sama sekali tidak jago dalam itu. Jadi, saya akan membuatnya sangat mabuk dengan alkohol yang sangat kuat. ahkmadfauzi.blogspot.com
Dia mulai mabuk dan akhirnya mengungkapkan rahasia suksesnya.
Dia bercerita bahwa dia minum obat khusus untuk merangsang otak. Obat itu disebut Mindlab, obat yang membantu meningkatkan fungsi otak sampai 90%. Obat itu berasal dari Jepang, negara yang berupaya memaksimalkan potensi intelektual rakyatnya. Toni mendapat obat itu dari seorang temannya dari Jepang.
Dia bercerita bahwa dia minum obat khusus untuk merangsang otak. Obat itu disebut Mindlab, obat yang membantu meningkatkan fungsi otak sampai 90%. Obat itu berasal dari Jepang, negara yang berupaya memaksimalkan potensi intelektual rakyatnya. Toni mendapat obat itu dari seorang temannya dari Jepang.
ahkmadfauzi.blogspot.com
Saya jelas tidak percaya. Saya yakin bahwa dia hanya menceritakan kisah yang dibuat-buat agar tidak menceritakan kisah sebenarnya. Atau mungkin dia sedang mabuk berat sehingga dia berbicara ngawur. Kami terus minum sampai benar-benar mabuk, tetapi dia masih saja tidak memberi tahu rahasia suksesnya dan terus berkata tentang obat Mindlab itu. Seiring waktu, dia menjadi sangat mabuk hingga hampir pingsan. Saya menyadari bahwa saya tidak akan mendapat informasi apapun darinya, jadi saya memutuskan untuk membawa dia pulang dengan taksi.
Ternyata, dia tinggal di pusat kota. Apartemennya sangat besar dan dilengkapi teknologi modern. Itu membuat saya semakin iri dengannya. Saya terus bertanya rahasa suksesnya, tetapi dia terus saja membicarakan obat Mindlab. Saya kesal dan memintanya untuk menunjukan obat itu. Dari kotak bungkusnya, saya bisa tahu bawah itu obat biasa. Saya tidak yakin obat seperti itu bisa memberi manfaat luar biasa. Saya sangat mabuk dan lelah, saya akhirnya putuskan pulang saja. Saya bahkan tidak ingat bagaimana saya pulang ke asrama dan berpamitan degan Toni.
Pada pagi hari saya terkejut ketika melihat obat itu ada di dalam tas saya. Saya sangat malu dengan tindakan saya semalam. Saya tidak sempat bertanya nomor telepon Toni dan tidak pula mengingat alamat apartemennya, sehingga saya tidak bisa mengembalikan obat itu.
Meskipun kepala saya sakit akibat minum terlalu banyak, saya tetap memaksakan diri untuk belajar. Tetapi saya tidak bisa fokus dan mengingat apa yang sudah saya baca. Kosentrasi hilang dan pikiran menjadi kacau. Karena rasa penasaran yang besar, saya akhirnya mencoba minum obat Mindlab. Saya tidak berharap apapun dari obat itu, karena saya tidak percaya dengan keefektifannya. Saya minum untuk coba-coba saja.
Sekitar 20-30 menit setelah minum obat itu, saya masih tidak merasakan efek apapun. Saya semakin yakin bahwa Toni berbohong dan memasukan vitamin biasa ke dalam botol itu. Saya tidak peduli dan lanjut belajar. Kali ini saya merasa lebih muda memahami dan mengingat teksnya. Saya melihat jam di tangan, lalu terkejut karena ternyata saya bisa membaca dan mengingat 4 teks hanya dalam 15 - 20 menit. Tetapi saya masih ragu. Mungkin memang semua obat memiliki efek seperti ini di awal. Lalu, saya mencoba mengerjakan latihan. Dan dalam hitungan menit, saya sudah menyelesaikannya dengan benar. Saya masih tidak percaya dan mencoba mengerjakan latihan lainnya. Lagi-lagi, semua bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat. Untuk pertama kalinya, saya menyelesaikan setengah dari buku hanya dalam hitungan jam. Biasanya butuh berhari-hari untuk mengerjakan latihan-latihan itu.
Hari itu otak saya bekerja seperti komputer. Saya membaca semua teks dan menyelesaikan semua latihan. Saya juga mengerjakan tugas lain dari kampus dan belajar pemrograman melalui video tutorial tanpa merasa lelah sedikit pun. Hari itu saya sudah belajar banyak hal baru dibandingkan bulan sebelumnya. Saya tidak lagi ragu dengan perkataan teman saya bahwa obat ini membantu meningkatkan produktivitas otak hingga 900%. Saya merasakan hal itu pada diri saya sendiri. Otak saya tidak lelah sedikitpun meskipun saya telah banyak belajar dan berlatih sepanjang hari. Saya merasa segar dan semangat, seolah-olah saya baru bangun dari tidur yang nyenyak. Konsentrasi meningkat 100%, menjadi cepat tangkap dan dan daya ingat meningkat. Saya bisa menghafal semua hanya dalam satu kali baca. Ini sangat luar biasa!
Saya melakukan semua pekerjaan yang awalnya saya rencanakan untuk minggu-minggu mendatang dalam sehari. Pada malam harinya, saya pergi jalan-jalan. Meski sudah larut malam, saya masih ceria dan segar. Otak bekerja dengan lancar seperti di pagi hari. Saya mendapat banyak inspirasi dan melihat dunia dengan cara yang sangat berbeda.
Saya mencoba melakukan hal lain. Saya pergi mendekati seorang gadis cantik yang sedang berjalan. Kalimat dan lelucon muncul di kepala dengan sendirinya. Obrolan saya dengan dia berjalan lancar dan alami. Hanya beberapa menit setelah berkenalan, saya sudah mendapatkan nomor teleponnya. Saya mencoba hal yang sama ke gadis cantik lainnya. Semua berjalan lancar dan mudah.
Selama saya berjalan-jalan, otak saya terus menghasilkan ide-ide cemerlang. Saya punya ide untuk mengembangkan suatu alat di kampus dan ide bisnis untuk pekerjaan. Saya tidak tertekan sama sekali dan membiarkan otak bekerja dengan bebas. Semua yang dulu ingin saya lakukan tetapi tidak bisa karena tidak mengerti cara melakukannya, sekarang bisa saya lakukan dengan jelas dan benar.
Setelah berjalan cukup lama dan mendapatkan ide-ide cemerlang, saya kembali ke rumah dan tidur dengan nyenyak. Esok harinya saya bangun dengan segar dan lebih pagi dari biasanya. Padahal saya hanya tidur selama 5 jam, namun saya merasa sangat segar, semangat, dan penuh energi. Saya minum lagi obat Mindlab. Saya awali hari dengan berolahraga, lalu membersihkan asrama, membaca buku dan belajar pemrograman. Ya, ini bukan sebuah hal aneh jika kita bisa membaca beberapa buku dalam sehari! Energi dan ide tersimpan sepanjang hari dalam tubuh.
Keesokan harinya, saya mendaftarkan diri di situs freelance. Saya menjual keahlian yang baru saya pelajari dalam dua hari. Dari pekerjaan itu, saya menghasilkan uang lebih banyak daripada bekerja sebagai pekerja paruh waktu di toko. Dalam beberapa minggu saya sudah menguasai semua bahasa pemrograman baru dan mengerjakan pesanan pelanggan dari situs tersebut. Sekarang saya menghasilkan uang dengan cara yang sangat layak dan mudah.
Sekitar sebulan kemudian, saya pindah dari asrama ke apartemen. Dan saya terus belajar hal-hal baru, yaitu bahasa pemrograman, membaca buku manajemen waktu, keuangan, bisnis dan bahasa asing. Saya mendapat banyak ilmu dan informasi. Semua berjalan dengan sangat mudah dan sederhana.
Dua bulan kemudian, saya mengembangkan sebuah aplikasi kecil untuk handpone. Tiga bulan kemudian, saya bekerja sama dengan perusahaan besar. Saya membangun perusahaan startup dan memiliki pendapatan stabil dalam ribuan dolar. Saya pindah lagi ke apartemen yang lebih bagus, membeli mobil, dan berkencang dengan seorang gadis cantik. Saya menggunakan semua usaha dan pikiran saya untuk mengembangkan bisnis saya dan kuliah dengan pembelajaran jarak jauh.
Sudah enam bulan sejak saya minum obat Mindlab. Baru-baru ini, saya menemukan investor besar untuk salah satu perusahaan rintisan saya. Saya harus pindah ke Amerika untuk mengembangkan proyek itu lebih lanjut.
Ngomong-ngomong, di Amerika saya bertemu dengan berbagai orang sukses dan terkenal. Sebagian dari mereka juga menggunakan biohacking (sebuah cara memodifikasi tubuh menggunakan sebuah teknologi) untuk mencapai mimpi mereka. Saya pikir Anda pasti tahu salah satu dari mereka...
Sekarang kondisi keuangan saya jauh lebih baik, mungkin sekitar ratusan ribu dolar. Tetapi saya tidak berhenti mempelajari hal-hal baru dan mengembangkan otak saya setiap hari. Saya merasa bahwa saya baru di awal perjalanan menuju tujuan dan impian besar.
Anda mungkin sudah mengetahui hal apa yang mengubah hidup saya. Ya, selama ini saya mengonsumsi obat Mindlab. Tidak terlewatkan satu hari pun. Anda sudah melihat sendiri bagaimana saya berubah berkat obat itu.
Saya menyadari manfaat besar dari Mindlab setelah beberapa hari mengonsumsinya. Saat itu, saya masih membelinya dari Jepang. Saya berterima kasih kepada teman saya, Toni karena telah memberi tahu saya tentang obat itu, meskipun secara terpaksa dan di bawah pengaruh alkohol. Saya sudah mengembalikan obatnya yang terbawa begitu saya tahu bagaimana cara membelinya. Ngomong-ngomong, Toni sekarang baik-baik saja, malah semakin sukses dalam bisnis real estatenya. Kami berteman dan berkomunikasi dengan baik.
Sekarang saya mempunyai cukup uang, oleh karena itu saya memutuskan untuk bekerja sama dengan produsen Mindlab agar obat itu dipasok ke Indonesia, meskipun dalam jumlah kecil. Saya ingin penduduk Indonesia bisa memesan Mindlab dengan mudah.
Mengapa saya melakukan itu? Bukan, ini bukan demi uang. Saya sudah punya cukup uang dan akan bertambah lagi. Ini semua saya lakukan karena saya ingin memberikan kontribusi untuk perkembangan negara di mana saya dilahirkan dan dibesarkan. Selain itu, saya ingin membantu orang Indonesia yang memiliki kondisi sulit seperti saya beberapa waktu lalu dan tidak tahu bagaimana cara mencapai kehidupan yang lebih baik.
Saya tidak akan membujuk Anda untuk membeli Mindlab. Saya tidak butuh itu. Saya menganggap proses ini sebagai bagian dari seleksi alam dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. Karena sifat produksinya, produk dipasok dalam jumlah kecil, dan stok tidak akan tersedia banyak dan lama, sehingga mungkin hanya bisa mengubah hidup dari beberapa orang saja.
Saya jelas tidak percaya. Saya yakin bahwa dia hanya menceritakan kisah yang dibuat-buat agar tidak menceritakan kisah sebenarnya. Atau mungkin dia sedang mabuk berat sehingga dia berbicara ngawur. Kami terus minum sampai benar-benar mabuk, tetapi dia masih saja tidak memberi tahu rahasia suksesnya dan terus berkata tentang obat Mindlab itu. Seiring waktu, dia menjadi sangat mabuk hingga hampir pingsan. Saya menyadari bahwa saya tidak akan mendapat informasi apapun darinya, jadi saya memutuskan untuk membawa dia pulang dengan taksi.
Ternyata, dia tinggal di pusat kota. Apartemennya sangat besar dan dilengkapi teknologi modern. Itu membuat saya semakin iri dengannya. Saya terus bertanya rahasa suksesnya, tetapi dia terus saja membicarakan obat Mindlab. Saya kesal dan memintanya untuk menunjukan obat itu. Dari kotak bungkusnya, saya bisa tahu bawah itu obat biasa. Saya tidak yakin obat seperti itu bisa memberi manfaat luar biasa. Saya sangat mabuk dan lelah, saya akhirnya putuskan pulang saja. Saya bahkan tidak ingat bagaimana saya pulang ke asrama dan berpamitan degan Toni.
Pada pagi hari saya terkejut ketika melihat obat itu ada di dalam tas saya. Saya sangat malu dengan tindakan saya semalam. Saya tidak sempat bertanya nomor telepon Toni dan tidak pula mengingat alamat apartemennya, sehingga saya tidak bisa mengembalikan obat itu.
Meskipun kepala saya sakit akibat minum terlalu banyak, saya tetap memaksakan diri untuk belajar. Tetapi saya tidak bisa fokus dan mengingat apa yang sudah saya baca. Kosentrasi hilang dan pikiran menjadi kacau. Karena rasa penasaran yang besar, saya akhirnya mencoba minum obat Mindlab. Saya tidak berharap apapun dari obat itu, karena saya tidak percaya dengan keefektifannya. Saya minum untuk coba-coba saja.
Sekitar 20-30 menit setelah minum obat itu, saya masih tidak merasakan efek apapun. Saya semakin yakin bahwa Toni berbohong dan memasukan vitamin biasa ke dalam botol itu. Saya tidak peduli dan lanjut belajar. Kali ini saya merasa lebih muda memahami dan mengingat teksnya. Saya melihat jam di tangan, lalu terkejut karena ternyata saya bisa membaca dan mengingat 4 teks hanya dalam 15 - 20 menit. Tetapi saya masih ragu. Mungkin memang semua obat memiliki efek seperti ini di awal. Lalu, saya mencoba mengerjakan latihan. Dan dalam hitungan menit, saya sudah menyelesaikannya dengan benar. Saya masih tidak percaya dan mencoba mengerjakan latihan lainnya. Lagi-lagi, semua bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat. Untuk pertama kalinya, saya menyelesaikan setengah dari buku hanya dalam hitungan jam. Biasanya butuh berhari-hari untuk mengerjakan latihan-latihan itu.
Hari itu otak saya bekerja seperti komputer. Saya membaca semua teks dan menyelesaikan semua latihan. Saya juga mengerjakan tugas lain dari kampus dan belajar pemrograman melalui video tutorial tanpa merasa lelah sedikit pun. Hari itu saya sudah belajar banyak hal baru dibandingkan bulan sebelumnya. Saya tidak lagi ragu dengan perkataan teman saya bahwa obat ini membantu meningkatkan produktivitas otak hingga 900%. Saya merasakan hal itu pada diri saya sendiri. Otak saya tidak lelah sedikitpun meskipun saya telah banyak belajar dan berlatih sepanjang hari. Saya merasa segar dan semangat, seolah-olah saya baru bangun dari tidur yang nyenyak. Konsentrasi meningkat 100%, menjadi cepat tangkap dan dan daya ingat meningkat. Saya bisa menghafal semua hanya dalam satu kali baca. Ini sangat luar biasa!
Saya melakukan semua pekerjaan yang awalnya saya rencanakan untuk minggu-minggu mendatang dalam sehari. Pada malam harinya, saya pergi jalan-jalan. Meski sudah larut malam, saya masih ceria dan segar. Otak bekerja dengan lancar seperti di pagi hari. Saya mendapat banyak inspirasi dan melihat dunia dengan cara yang sangat berbeda.
Saya mencoba melakukan hal lain. Saya pergi mendekati seorang gadis cantik yang sedang berjalan. Kalimat dan lelucon muncul di kepala dengan sendirinya. Obrolan saya dengan dia berjalan lancar dan alami. Hanya beberapa menit setelah berkenalan, saya sudah mendapatkan nomor teleponnya. Saya mencoba hal yang sama ke gadis cantik lainnya. Semua berjalan lancar dan mudah.
Selama saya berjalan-jalan, otak saya terus menghasilkan ide-ide cemerlang. Saya punya ide untuk mengembangkan suatu alat di kampus dan ide bisnis untuk pekerjaan. Saya tidak tertekan sama sekali dan membiarkan otak bekerja dengan bebas. Semua yang dulu ingin saya lakukan tetapi tidak bisa karena tidak mengerti cara melakukannya, sekarang bisa saya lakukan dengan jelas dan benar.
Setelah berjalan cukup lama dan mendapatkan ide-ide cemerlang, saya kembali ke rumah dan tidur dengan nyenyak. Esok harinya saya bangun dengan segar dan lebih pagi dari biasanya. Padahal saya hanya tidur selama 5 jam, namun saya merasa sangat segar, semangat, dan penuh energi. Saya minum lagi obat Mindlab. Saya awali hari dengan berolahraga, lalu membersihkan asrama, membaca buku dan belajar pemrograman. Ya, ini bukan sebuah hal aneh jika kita bisa membaca beberapa buku dalam sehari! Energi dan ide tersimpan sepanjang hari dalam tubuh.
Keesokan harinya, saya mendaftarkan diri di situs freelance. Saya menjual keahlian yang baru saya pelajari dalam dua hari. Dari pekerjaan itu, saya menghasilkan uang lebih banyak daripada bekerja sebagai pekerja paruh waktu di toko. Dalam beberapa minggu saya sudah menguasai semua bahasa pemrograman baru dan mengerjakan pesanan pelanggan dari situs tersebut. Sekarang saya menghasilkan uang dengan cara yang sangat layak dan mudah.
Sekitar sebulan kemudian, saya pindah dari asrama ke apartemen. Dan saya terus belajar hal-hal baru, yaitu bahasa pemrograman, membaca buku manajemen waktu, keuangan, bisnis dan bahasa asing. Saya mendapat banyak ilmu dan informasi. Semua berjalan dengan sangat mudah dan sederhana.
Dua bulan kemudian, saya mengembangkan sebuah aplikasi kecil untuk handpone. Tiga bulan kemudian, saya bekerja sama dengan perusahaan besar. Saya membangun perusahaan startup dan memiliki pendapatan stabil dalam ribuan dolar. Saya pindah lagi ke apartemen yang lebih bagus, membeli mobil, dan berkencang dengan seorang gadis cantik. Saya menggunakan semua usaha dan pikiran saya untuk mengembangkan bisnis saya dan kuliah dengan pembelajaran jarak jauh.
Sudah enam bulan sejak saya minum obat Mindlab. Baru-baru ini, saya menemukan investor besar untuk salah satu perusahaan rintisan saya. Saya harus pindah ke Amerika untuk mengembangkan proyek itu lebih lanjut.
Ngomong-ngomong, di Amerika saya bertemu dengan berbagai orang sukses dan terkenal. Sebagian dari mereka juga menggunakan biohacking (sebuah cara memodifikasi tubuh menggunakan sebuah teknologi) untuk mencapai mimpi mereka. Saya pikir Anda pasti tahu salah satu dari mereka...
Sekarang kondisi keuangan saya jauh lebih baik, mungkin sekitar ratusan ribu dolar. Tetapi saya tidak berhenti mempelajari hal-hal baru dan mengembangkan otak saya setiap hari. Saya merasa bahwa saya baru di awal perjalanan menuju tujuan dan impian besar.
Anda mungkin sudah mengetahui hal apa yang mengubah hidup saya. Ya, selama ini saya mengonsumsi obat Mindlab. Tidak terlewatkan satu hari pun. Anda sudah melihat sendiri bagaimana saya berubah berkat obat itu.
Saya menyadari manfaat besar dari Mindlab setelah beberapa hari mengonsumsinya. Saat itu, saya masih membelinya dari Jepang. Saya berterima kasih kepada teman saya, Toni karena telah memberi tahu saya tentang obat itu, meskipun secara terpaksa dan di bawah pengaruh alkohol. Saya sudah mengembalikan obatnya yang terbawa begitu saya tahu bagaimana cara membelinya. Ngomong-ngomong, Toni sekarang baik-baik saja, malah semakin sukses dalam bisnis real estatenya. Kami berteman dan berkomunikasi dengan baik.
Sekarang saya mempunyai cukup uang, oleh karena itu saya memutuskan untuk bekerja sama dengan produsen Mindlab agar obat itu dipasok ke Indonesia, meskipun dalam jumlah kecil. Saya ingin penduduk Indonesia bisa memesan Mindlab dengan mudah.
Mengapa saya melakukan itu? Bukan, ini bukan demi uang. Saya sudah punya cukup uang dan akan bertambah lagi. Ini semua saya lakukan karena saya ingin memberikan kontribusi untuk perkembangan negara di mana saya dilahirkan dan dibesarkan. Selain itu, saya ingin membantu orang Indonesia yang memiliki kondisi sulit seperti saya beberapa waktu lalu dan tidak tahu bagaimana cara mencapai kehidupan yang lebih baik.
Saya tidak akan membujuk Anda untuk membeli Mindlab. Saya tidak butuh itu. Saya menganggap proses ini sebagai bagian dari seleksi alam dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. Karena sifat produksinya, produk dipasok dalam jumlah kecil, dan stok tidak akan tersedia banyak dan lama, sehingga mungkin hanya bisa mengubah hidup dari beberapa orang saja.
Semuga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
No comments for "Review Mindlab Obat Jenius Untuk Otak"
Post a Comment